cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Orasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2018): July 2018" : 10 Documents clear
PERSONAL BRANDING PEJABAT PUBLIK DI MEDIA SOSIAL Hanifah Islamiyah; Arief Rachman
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.391 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2945

Abstract

Pengguna media sosial semakin banyak, berbanding lurus dengan minat anak muda terhadap isu-isu politik. Media sosial dan politik menjadi satu mata rantai yang penting dalam terjalinnya komunikasi politik. Dengan dilatarbelakangi hal tersebut peneliti tertarik untuk menggali informasi mengenai personal branding pejabat publik Nasrudin Azis, Walikota Cirebon 2013-2018, melalui akun media sosial Facebook dan Instagram dan personal branding yang paling dominan dibangun di media sosial.Penelitian ini bertujuan untuk mencari citra yang ingin ditunjukkan Nasrudin Azis dalam akun Facebook dan Instagramnya, dan citra yang paling menonjol ditunjukkan Nasrudin Azis dalam akun Facebook dan Instagramnya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai personal branding yang ditunjukkan Nasrudin Azis di akun Facebook dan Instagram dan personal yang paling dominan menunjukkan bahwa; (1) Personal branding yang dibentuk Nasrudin Azis di akun Facebooknya adalah Spesialisasi; behaviour, mission, lifestyle, product, service, kepemimpinan, kepribadian, perbedaan, visiability dan keteguhan. (2) Personal branding yang dibentuk Nasrudin Azis di akun Instagram adalah spesialisasi; ability, lifestyle, product dan service, kepribadian, perbedaan, visiability, kesatuan, keteguhan dan goodwill. Dan hasil perhitungan persamaan paling tinggi dari tiga tabel penilaian pengkoding, hasilnya dapat disimpulkan bahwa personal branding yang paling dominan di akun Facebook Nasrudin Azis adalah Spesialisasi dan personal branding yang paling dominan di akun Instagram Nasrudin Azis adalah perbedaan.
PENGARUH TAYANGAN ADZAN MAGHRIB TERHADAP KETEPATAN WAKTU SHOLAT TERHADAP IBU-IBU MASYARAKAT DUKUH BOJONG DESA KALIBUNTU KEC LOSARI KAB BREBES Sri Mega Dimiyati; Abdul Basith
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.12 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2965

Abstract

Televisi merupakan media massa yang mengalami perkembangan paling fenomenal didunia. Dengan menciptakan suasana tertentu, yaitu menggabungkan antara media dengar dan gambar. Televisi juga bisa dijadikan media dakwah. Adzan adalah panggilan atau seruan untuk segera melaksanakan sholat. Seharusnya ditayangkannya tayangan adzan maghrib ditelevisi membuat orang yang menonton tayangan adzan tersebut segera melaksanakan sholat. Seperti dalam teori hipodermik yang mempunyai asumsi bahwa komponen-komponen komunikasi (komunikator-pesan-media) sangat mempunyai nilai besar dalam mempengaruhi komunikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tayangan adzan maghrib dalam televisi pada ibu-ibu masyarakat Dukuh Bojong Desa Kalibuntu Kec Losari Kab Brebes. Untuk mengetahui bagaimana ketepatan waktu sholat ibu-ibu masyarakat Dukuh Bojong Desa Kalibuntu Kec Losari Kab Brebes. Dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan adzan maghrib dalam televisi terhadap ketepatan waktu sholat ibu-ibu masyarakat Dukuh Bojong Desa Kalibuntu Kec Losari Kab Brebes. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Dengan jumlah responden 82 ibu- ibu. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, koefesiensi korelasi yang disambung dengan uji determinasi. Semua pengujian tersebut menggunakan alat bantu yaitu program SPSS versi 21.Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas setiap item pertanyaan pada variabel X dan variabel Y dinyatakan valid dan reliabel. Serta hasil koefesiensi korelasi yang dilanjut dengan uji determinasi. Tayangan adzan maghrib ditelevisi berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu sholat ibu-ibu masyarakat Dukuh Bojong Desa Kalibuntu Kec Losari Kab Brebes dengan nilai t hitung (10,465) lebih besar dari t tabel (2.10982). Kata Kunci : Tayangan Adzan, Televisi, Ketepatan Waktu Sholat.
PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR Meti Meti; Yayah Nurhidayah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.681 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2961

Abstract

Masa kehidupan anak sebagian besar berada dalam lingkungan keluarga. Karena itu, keluargalah yang paling menentukan terhadap masa depan anak, begitupula corak anak dilihat dari perkembangan sosial, psikis, fisik, dan relegiusitas juga ditentukan oleh keluarga. Sebagaimana yang terjdi di blok dua desa Cisaat Kabupaten Cirebon para orang tua memperhatikan anaknya walaupun sebagian besar kesibukan sebagai ibu rumah tangga tidak mengurangi perhatian terhadap sang anak pada pendidikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan orang tua dengan anak dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana imbauan pesan orang tua terhadap anak dalam memberikan motivasi belajar, serta sejauh mana efektifititas imbauan pesan orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak. Metodologi yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, adapun pendekatannya menggunakan studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, pengamatan, dan dukumentasi. Hasil penelitian ini di simpulkan bahwa peran komunikasi interpersonal yang terjadi antara orang tua dengan anak adalah adanya sebuah keakraban antara orang tua dan anak, adanya kesepakatan yang terjalin antara orang tua dan anak, ketepatan respon orang tua terhadap anak maupun sebaliknya, dan nada bicara yang tepat ketika melakukan komunikasi dengan anak maupun sebaliknya. Sementara itu imbauan pesan dilakukan dengan cara menyampaikan pesan berulang-ulang, menggunakan bahasa yang lugas dan jelas, dan memberikan contoh suri tauladan kepada sang anak, adapun efektifitas terwujud dikarenakan adanya waktu situasi dan tempat yang tepat dan konsistensi dari orang tua. Kata kunci: imbauan; interpersonal; orang tua; anak; motivasi belajar
FASHION, KARISMA DAN SUARA ULAMA: MEMBACA GAYA DAKWAH KIAI SHALIH DARAT Aflahal Misbah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.656 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2966

Abstract

Kiai Shalih Darat merupakan tokoh pembaru dakwah Islam di Nusantara Akhir Abad 19. Tulisan ini berusaha mengkaji lebih dalam gaya dakwahnya berbasis pada tiga poin gagasannya tentang mekanisme dakwah, yakni; fashion, karisma dan suara ulama. Tiga poin ini di ulas lebih dalam kemudian dicari relasi dan makna secara integral dari ketiganya. Hasilnya, dalam berdakwah, Kiai Shalih berusaha memopulerkan Islam melalui simbol fashion sebagai medianya. Fashion merupakan wujud ekspresi kesuksesan atau kekayaan seorang ulama yang mencerminkan independensi ulama dalam kehidupan profan. Dari sini, Fashion kemudian dijadikannya sebagai simbol pembeda, role model sekaligus ekspresi kritik. Fashion, menurutnya, menjadi basis dari munculnya karisma seorang ulama dalam ruang sosial yang penuh dengan persoalan kompleks di dalamnya, terutama ekonomi. Selanjutnya, karisma memiliki andil besar terhadap keefektifan fatwa atau suara ulama yang diproduksi dan disebarkan di masyarakat. Dari tiga poin ini, dapat dipahami bahwa gaya dakwah Kiai Shalih tidak hanya menekankan pada strategi atau cara dalam mentransmisikan keilmuan Islam, proses intensifikasi keakraban dalam relasi pemimpin dengan masyarakat menjadi ciri khasnya dalam berdakwah. Proses ini dicapainya melalui pengadaan sikap responsif terhadap struktur nalar dan kebutuhan masyarakat. Gaya dakwahnya bisa dikatakan sebagai upaya menampilkan wajah Islam yang responsif terhadap keadaan sosial di sekitarnya. Kata Kunci: Kiai Shalih, Dakwah, Fashion, Kharisma, dan Suara Ulama.
PEMETAAN DAKWAH ANALISIS POTENSI DAN PROBLEMATIKA DAKWAH Nihayah Nihayah; Aan Muhammad Burhanudin
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.79 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2962

Abstract

Pada riset awal ditemukan terdapat beberapa potensi dan permasalahan dakwah dari segi objek, subjek, dan lingkungan dakwah, sehingga diperlukan membuat bank data dari hasil riset penelitian yang berupa peta dakwah, dan peta dakwah tersebut akan membantu para pelaku dakwah dalam merencanakan sebuah kegiatan dakwah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1.) mengetahui potensi-potensi dakwah di Kelurahan Lemahwungkuk Kota Cirebon bagian Pesisir yang mecakup 3 RW. 2.) mengetahui problematika dakwah di Kelurahan Lemahwungkuk Kota Cirebon bagian Pesisir yang mencakup 3 RW. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, pendekatan studi kasus, objek penelitian ini di Kelurahan Lemahwungkuk Kota Cirebon bagian Pesisir yang mencakup 3 RW. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis studi kasus dengan langkah-langka: 1.) mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, 2.) membaca dan mengelompokan dengan pemberian kode, 3.) menganalisis masalah. Penyajian data dideskripsikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kelurahan Lemahwungkuk kota Cirebon bagian Pesisir mempunyai 1.) Potensi Dakwah: terdapat tokoh dakwah (Da’i), tingkat wawasan ilmu agama Da’i dapat dikatakan mampu, Metode dakwah yang digunakan oleh Da’i (Bil Hikmah, Al-Mauidzatul Hasanah, dan Al-Mujadalah) disertai teknik dan taktik, Materi dakwah. 2.) Problematika Dakwah: kurangnya pendidikan formal pada Da’i, institusi dakwah masjid dan mushola tidak difungsikan untuk kegiatan sosial, awamnya ilmu pengetahuan agama pada pekerja nelayan, masalah kemiskinan dalam beragam bentuk yaitu: pengangguran, PHK, buta hurup dalam baca tulis Al-Qur’an, anak jalanan, pengamen, dan pengemis, tingginya tingkat kejahatan dan premanisme (geng motor), serta ketidakberdayaan masyarakat dalam mengakses sumber-sumber pelayanan publik dan sekitarnya.Kata Kunci: peta dakwah, potensi dakwah, dan problematika dakwah
PROSES VISUALISASI BUKU DONGENG TIMUN MAS DENGAN TEKNIK POP-UP UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK Ida Nisaurrasyidah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.859 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2967

Abstract

Salah satu cara yang efektif untuk mengawal tumbuh kembang pola piker, melatih otak dan meningkatkan komunikasi anak ke arah yang positif yaitu dengan mengakrabkan dan menyibukkan anak dengan belajar tanpa menghilangkan waktu bermainnya. Buku bergambar termasuk buku ringan yang dapat menghibur sekaligus mendidik anak. Buku bergambar berbentuk pop-up menjadi salah satu bentuk buku cerita yang lebih diminati anak karena tampilannya yang menarik. Tidak banyak buku bergambar pop-up yang mengangkat tema mengenai cerita nusantara di Indonesia, hal ini sangat penting karena selain ceritanya menarik di dalamnya mengandung pesan moral yang baik untuk anak, serta untuk ikut melestarikan keberadaan dongeng nusantara. Salah satu dongeng populer di Indonesia adalah Timun Mas. Timun Mas merupakan tokoh utama yang umurnya berkisar antara 9-12 tahun. Pemeran utama cerita Timun Mas berumur sama dengan target pembaca, hal ini baik sebagai contoh untuk anak-anak yang merupakan peniru ulung yang baik. Proses pembuatan buku dongeng Timun Mas menggunakan teknik pop-up melalui beberapa tahapan berkarya, proses pembuatn synopsis,  proses studi karakter, tahap pembuatan storyboard, tahap pembuatan teknik pop-up, pembuatan prototype, proses pembuatan sketsa, proses pewarnaan, tahap scanning, proses penulisan teks, tahap editing, tahap printing, tahap cutting, tahap rakit, dan tahap pengemasan karya. Kata Kunci: dongeng, Timun Mas,  teknik pop-up, kemampuan komunikasi.
STRATEGI RADIO PUBLIK LOKAL DALAM UPAYA MEMPEROLEH MINAT PENDENGAR Nur Latifah; Muzaki Muzaki
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.791 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2963

Abstract

Media massa saat ini bersaing untuk mendapatkan perhatian khalayak, Televisi, Surat Kabar atau pun Radio.  Saat ini Radio sudah jarang untuk di dengar oleh khalayak.  Terkadang radio menjadi media yang tertinggal untuk mendapatkan sejumlah informasi dan hiburan.  Sehingga radio ditinggalkan oleh para pendengarnya.  Oleh karena itu agar radio dapat menarik para pendengarnya, terutama radio di Cirebon.  Maka Radio Maritim Rassonia yang bernaung di bawah Pemerintah Daerah.  Dalam penelitian ini difokuskan untuk mendeskripsikan upaya Radio Maritim dalam memperoleh  minat  untuk  program  MAMIKU  (Maritim  Minta  Kidung)  dengan  Strategi perencanaan, Strategi Produksi dan Pembelian program, serta Pengawasan dan Evaluasi program.  Untuk  strategi  program  MAMIKU  (Maritim  Minta  Kidung)  adalah  perencanaan  program, dimana Radio Maritim ini memiliki jadwal MAMIKU pada jam 14. 00-17. 00 dengan segmentasi anak muda untuk mendengarkan musik terbaru dan informasi terkini yang disiarkan.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini  yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa Wawancara, Observasi penelitian dan Dokumentasi.   Berdasarkan penelitian , dapat disimpulkan bahwa strategi perencanaan program MAMIKU memiliki cara agar pendengar musik dan informasi ini dapat di dengar oleh khalayak maka dibentuklah   wadah   untuk berkumpul yang dinamakan komunitas Soda Mania (Sobat Muda Maritim Rassonia) sehingga program MAMIKU tetap berjalan dan eksis di kalangan anak muda.  Dalam produksinya program MAMIKU mempunyai perannya masing-masing dalam menjalankan tugasnya,  sehingga MAMIKU bisa  menjadikan sumber  informasi  dan  musik terkini yang di minati anak muda.  Tentunya pengawasan dan evaluasi diperlukan agar program MAMIKU tetap berjalan dengan baik, terpantau dari banyaknya telepon, sms dan facebook akan terlihat berapa banyak pendengar yang request lagu terbaru yang ada di Playlist program MAMIKU.   Kata Kunci:  radio publik, minat, pendengar, strategi, kidung
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Nugraha Permana Putra
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2968

Abstract

Tujuan akhir proses pendidikan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut upaya strategis yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini mengenai fungsi komunikasi yang diperankan oleh para warga belajar dan tutor, pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Fokus penelitian adalah bentuk komunikasi formal dan informal, yang berlokasi di Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Tujuan penelitian ini untuk mengonstruksi pola komunikasi baik formal maupun informal di dalam PKBM khususnya di Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dan pengambilan sampel penelitian adalah purposif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara, dan observasi, kemudian menggunakan analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Komunikasi formal tidak bisa dipisahkan dari komunikasi informal dalam proses penelitian dan pelaksanaan di PKBM. Komunikasi formal dilakukan setelah akses terbuka dan untuk mempertegas suatu tujuan kegiatan. Kemudian dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, penyuluhan, dan studi banding. (2) Kegagalan proses komunikasi informal, mengakibatkan resistensi, kurang mendapat dukungan, timbul kecurigaan, bahkan bisa terjadi penolakan dari informan penelitian. (3) Komunikasi formal memiliki sifat terstruktur, terfokus, dan adanya interaksi simbol atas nama status institusi atau lembaga dari para pelaku komunikasi. Sedangkan komunikasi informal sifatnya tidak terstruktur, proses dialog lebih bebas atau tidak kaku yang bisa berlangsung lama, walaupun pembahasan bisa saja tidak fokus. Interaksi mengutamakan keakraban atau menjalin hubungan yang intens.  Kata Kunci: Komunikasi, PKBM, Pendidikan Luar Sekolah, formal, informal
MANAJEMEN KOMUNIKASI PADA KERJA REDAKSI DALAM MENENTUKAN FOTO TUNGGAL SEBAGAI BENTUK PENYAJIAN BERITA DI MEDIA CETAK HARIAN UMUM KABAR CIREBON Syahroni Syahroni; Babay Barmawi
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.437 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2964

Abstract

Foto jurnalistik merupakan sebuah hasil kerja yang dilakukan oleh seorang wartawan atau pewarta foto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen komunikasi pada kerja redaksi dalam menentukan foto tunggal, mengetahui mekanisme kerja redaksi dalam menghasilkan foto tunggal, mengetahui kriteria foto yang dapat dijadikan foto tunggal di Harian Umum Kabar Cirebon. Metodologi penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang pertama yaitu sumber data primer, yakni data utama yang diperoleh melalui proses wawancara mendalam dengan jajaran bidang redaksi. Kedua yaitu data sekunder yang berasal dari buku-buku, tulisan ilmiah, browsing internet dan lain sebagainya. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantara observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data yang biasa digunakan dalam studi deskriptif. Informan terdiri dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Foto, dan Wartawan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui: (1) Kerja redaksi dalam menentukan foto tunggal berawal dari arahan pemimpin redaksi kepada jajarannya dengan melakukan komunikasi formal, komunikasi non-formal, komunikasi prosedur, komunikasi teknis. Selain itu pemimpin redaksi memiliki tugas untuk melakukan komunikasi eksternal dengan pihak luar. (2) Selain berdasarkan rapat proyeksi dan tugas khusus, para wartawan bisa berinisiatif untuk mengangkat tema berita ketika melakukan tugas liputan di lapangan tanpa menunggu arahan dari atasan. (3) Kriteria foto tunggal sendiri di antaranya harus memiliki fokus teknis dan fokus pesan dan mengandung unsur 5W+1H. Selain itu, foto tunggal harus disertai keterangan atau caption.   Kata Kunci: Manajemen, Redaksi, Fotografi, Jurnalistik, Foto Tunggal
STRATEGI DAKWAH BIL HAL DALAM PROGRAM POSDAYA BERBASIS MASJID Zakiyyah Zakiyyah; Arif Abdul Haqq
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): July 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.989 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v9i1.2969

Abstract

Penlitian ini bertujuan untukn memberi gambaran secara menyeluruh tentang implmenetasi strategi dakwah bil hal dalam program posdaya berbasis masjid. Mendeskripsikan permasalahan yang terjadi di masyarakat dan penanggulangannya melalui program lima pilar bidang POSDAYA. Jenis Penelitian adalah Kualitatif deskriptifdengan pengumpulan data melalaui wawancara, observasi dan dokumentasi, analisis penelitian menggunakan analisis deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Dakwah posdaya berbasis masjid dilaksanakan sejak tahun 2017 di Desa Sumurkondang Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon dengan mengoptimalkan perang masjid sebagai tempat sentra kegiatan, faktor pendukung dakwah posdaya berbasis masjid adalah asanya lingkaran-lingkaran kecil lima pilar yang bersinergi dalam mengelola masjid sebagai tempat segala kegiatan serta dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakata, tokoh agama, dan tokoh pemuda termasuk majlis taklim. Adapun tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya sosialisasi dan pemahaman para pengurus masjid terhadap strategi Dakwah bil hal POSDAYA berbasis masjid. Untuk maksimalkan program Dakwah Posdaya berbasis masjid, maka dirumuskan berbagai kegaiatan yang mendukung program dakwah berbasis masjid seperti fungsi-fungsi dalam lima pilar, yaitu bidang pendididkan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang lingkungan dan bidang keagamaan.Kata Kunci: Bil hal, dakwah, POSDAYA, masyarakat, kontekstual

Page 1 of 1 | Total Record : 10